Selasa, 05 Mei 2009

Ciri-ciri Kambing PE Menurut Berbagai Sumber



Tulisan ini dikutip dari : http://kambingindonesia.blogspot.com/2008/05/ciri-ciri-kambing-pe-menurut-berbagai.html

Pada tahun 1923 di daerah Kaligesing Kabupaten Purworejo di datangkan kambing dari distrik Ettawa India dengan Fries Indie. Kambing tersebut secara turun temurun dipelihara di daerah kecamatan Kaligesing hingga sekarang. Berat badannya mencapai 80-110 kg. Perkembangan kambing di Kecamatan Kaligesing baik sehingga terkenal dengan Peranakan Ettawa (PE) Ras Kaligesing

Ciri-ciri Kambing Peranakan Ettawa (PE) Ras Kaligesing

  1. Badan besar
  2. Tinggi gumba jantan 90-110 cm betina 70-90 cm
  3. Berat hidup jantan 65-90 kg, betina 45-70 kg
  4. Panjang badan jantan 85-105 cm, betina 65-85 cm
  5. Kepala tegak, garis profil melengkung
  6. Jantan dan betina tanduk mengarah ke belakang
  7. Telinga lebar menggantung panjang serta melipat pa da ujungnya. Panjang jantan 25-41 cm betina 8-14 cm
  8. Ambing berkembang baik, puting susu besar dan panjang, produksi susu setelah melahirkan 0,5-1 liter/hari
  9. Pada jantan lingkar testis bisa mencapai 23 cm
  10. Warna bulu bervariasi antar hitam, putih, coklat kekuningan atau kombinasi keduanya
  11. Paha kaki belakang berbulu lebat dan panjang baik pada jantan atau betina
  12. Produksi susu 0,5-1/hari

Sumber lain menyebutkan :

Kambing Ettawa

Kambing ini berasal dari daeran Jamnapari India. Ciri-ciri kambing ini adalah hidung melengkung, baik jantan maupun betina bertanduk, telinga panjang terkulai sampai 30 cm. Kaki panjang dan berbulu panjang pada garis belakang kaki. Warna bulu belang hitam putih atau merah dan coklat putih. Produksi susu yang baik sebanyak 3 liter/ekor/hari, hal ini didukung oleh ambing yang besar dan panjang. Tinggi badan jantan dewasa mencapai 90-127 cm, sedangkan yang betina dewasa 76-92 cm. Bobot badan jantan dewasa 68-91 Kg dan yang betina dewasa 36-63 Kg.

Kambing Peranakan Ettawa (PE)

Jenis ini merupakan hasil persilangan antara kambing ettawa (India) dengan Kambing Kacang. Penampilan peranakan mirip kambing kacang, walaupun tampilan Ettawa juga terlihat, dan sering disebut juga dengan Jawa Randu atau Bligon.

Pemanfaatan disamping dapat diarahkan untuk pedaging juga dapat juga sebagai penghasil susu.

Ciri khas Kambing PE adalah:

- Telinga panjang, lembek, menggantung dan ujungnya agak melipat

- Bentuk muka cembung melengkung dan dagu berjanggut

- Dibawah leher terdapat gelambir, tanduk berdiri agak kebelakang dengan ujung sedikit melingkar

- Tinggi tubuh 70-90 cm

- Warna bulu umumnya belang hitam, belang coklat, coklat bertotol putih, putih totol coklat atau putih totol hitam.

Info dibawah ini penulis dapatkan dari wikipedia :

Kambing Etawa
Berasal dari wilayah Jamnapari India. Kambing ini paling popular di Asia Tenggara, termasuk tipe dwiguna yaitu penghasil susu dan penghasil daging. Ciri-cirinya postur tubuh besar, telinga panjang menggantung, bentuk muka cembung, bulu bagian paha sangat lebat, BB jantan mencapai 90 kg, BB betina 60 kg. produksi susu mencapai 235 kg/ms laktasi. Di Indonesia untuk perbaikan mutu kambing lokal maka menghasilkan kambing PE (Peranakan Etawa). Sentra terbesar kambing PE adalah di Kaligesing Purworejo Jawa Tengah.

Dari sumber lain menyebutkan :

Performa Kambing Ettawah (Jumnapari)

Menurut Devendra dan Burn (1994), kambing Ettawah merupakan bangsa kambing yang paling populer dan dipelihara secara luas sebagai ternak penghasil susu di India dan Asia Tenggara. Merupakan kambing besar dan bertelinga panjang, berasal dari sekitar sungai Gangga, Jumna dan Chambal di India. Populasi kambing ini banyak terdapat di distrik Ettawah, sehingga lebih terkenal dengan kambing Ettawah.

Kambing Ettawah sangat baik sebagai ternak perah dan sebagai penghasil daging. Warnanya beraneka ragam, mulai dari merah, putih, coklat dan hitam. Telinganya menggantung dengan panjang kurang lebih 30 cm. Ambingnya berkembang baik. Profil mukanya cembung dan biasanya bertanduk pendek berbentuk pedang lengkung. Bobot badan jantan adalah sekitar 68-91 kg dan betina 36-63 kg. Tinggi gumba masing-masng 91-127 cm dan 76-107 cm. Kambing Ettawah biasanya melahirkan anak tunggal sekali dalam setahun (Devendra dan Burn, 1994).

Dengan adanya potensi unggul pada kambing Ettawah terutama untuk menghasilkan susu dan potensi pertumbuhannya, maka kambing ini digunakan secara luas diberbagai negara termasuk Indonesia dan Malaysia dengan tujuan untuk meningkatkan mutu genetik kambing asli Indonesia (kambing Kacang), melalui persilangannya dengan kambing Ettawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar